Maraknya ekonomi kecantikan telah menyebabkan merek kosmetik semakin memperhatikan penampilan kemasan. Bahkan banyak merek membuat gimmick pada tampilan kemasan setiap kali meluncurkan produk baru. Mereka digantikan dengan kemasan yang lebih indah dan keren, dan kualitas produk tetap tidak berubah. Bahkan karena terlalu banyak biaya yang dikeluarkan untuk pengemasan, biaya untuk kualitas pun berkurang.
Kemasan lebih penting daripada kualitas, yang merupakan masalah umum di pasar kosmetik saat ini.
Kemasan kosmetik yang benar-benar bermutu tinggi bukanlah semata-mata mengejar keindahan dan penampilan yang unik, tetapi berdasarkan pada karakteristik produk dan kebutuhan konsumen, untuk menciptakan bentuk yang lebih sesuai dengan karakteristik merek dan pasar. Pengetahuan tentang kemasan kosmetik tidaklah sederhana.
Ketampanan juga harus diimbangi dengan kebutuhan
Banyak merek kosmetik, saat mendesain kemasan luar produk mereka, cenderung meningkatkan penampilannya dengan mengorbankan kepraktisan. Misalnya, air protein Olensona, agar kemasannya tampak lebih berkesan, mengadopsi desain botol terbuka dengan mulut botol yang terlalu besar, yang hampir sebanding dengan botol air mineral, sehingga sangat merepotkan bagi konsumen untuk menggunakannya. Jika sudut pembuangan terlalu besar Jika terlalu besar, maka akan "dituangkan", yang sangat boros.
Alas Bedak Cair Ace DW dari Estee Lauder bahkan tidak dirancang dengan pompa untuk mendapatkan kecantikan luar! Saat menggunakannya, konsumen harus menuangkannya, dan harus menuangkan takaran yang tepat, yang sangat sulit dan merepotkan.
Oleh karena itu, desain kemasan kosmetik harus dipadukan dengan kenyamanan. Desain kemasan air kuncup mawar Franlinka, merek di bawah Uniasia, mengikuti konsep ini. Penampakan air kuncup bunga ini seperti kapsul besar dengan daya tarik tinggi. Ia juga mengadopsi desain yang menekan ke bawah untuk menyebarkan bahan secara merata pada tempat botol, yang tidak hanya lebih higienis dan aman, tetapi juga sangat nyaman untuk dibawa.
Kemasan harus mengintegrasikan cerita merek
Meskipun kemasan telah semakin mendapat perhatian dalam industri kosmetik, sebagian besar merek kosmetik dalam negeri masih terlalu malas. Mereka masih mengikuti tren populer dalam pengemasan secara membabi buta. Mereka sederhana atau mewah, tetapi tidak mencerminkan kepribadian merek dan kisah merek.
Kemasan kosmetik berkualitas tinggi dapat memadukan kisah merek dan menciptakan kepribadian merek. Misalnya, kemasan merek kosmetik domestik ternama Huaxizi sangat erat kaitannya dengan budaya tradisional Tiongkok, menciptakan kepribadian merek dan budayanya sendiri melalui penampilannya. Merek asing Fasello juga menggunakan ilustrasi untuk menggabungkan gambar selebriti sejarah dan karakter cerita klasik ke dalam kemasan produk untuk menunjukkan kepribadian merek tersebut.
Beberapa merek kosmetik mendesain kemasan produk mereka sendiri dengan membentuk citra IP, sehingga dapat mencerminkan cerita merek dalam penampilan. Misalnya saja merek Korea Looks&Meii; (Lu Shi Ai Mei), seri kosmetik Dream Horse Girl disajikan dengan mendesain citra IP seorang gadis berbintik-bintik sebagai kemasan luar untuk menyampaikan konsep merek tentang keindahan dari kekurangan.
Desain ramah lingkungan adalah trennya
Beberapa waktu lalu, produsen tabung kosmetik melaporkan bahwa beberapa merek internasional seperti Chanel, Aquamarine Mystery, dll. tidak memenuhi syarat karena kekosongan kemasan yang berlebihan. "Kemasan yang berlebihan" selalu menjadi masalah dalam industri kosmetik. Untuk mengemas suasana, banyak merek biasanya menggunakan kemasan berukuran besar saat mendesain kotak hadiah, yang menyebabkan bertambahnya polusi lingkungan.
Dari perspektif tren internasional, kemasan perlindungan lingkungan semakin dihargai oleh industri dan konsumen.
Saya yakin banyak wanita yang sangat memahami bahwa banyak botol dan toples kosmetik yang biasanya sudah habis terpakai enggan untuk dibuang, dan tidak sabar menunggu hingga meja rias tidak muat lagi. Oleh karena itu, botol kemasan yang dapat didaur ulang sangat penting saat ini, yang tidak hanya dapat mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga mengurangi limbah dan mencapai pemanfaatan limbah.
Untuk mencari perkembangan yang lebih baik, semakin banyak perusahaan kecantikan yang secara bertahap menerapkan tema-tema ini dalam produksi produk mereka. Procter & Gamble telah membangun pabrik daur ulang plastik dan memperkenalkan botol kemasan plastik daur ulang; Shiseido juga telah memperluas penggunaan plastik yang berasal dari tumbuhan dan sebagainya.
Tidak diragukan lagi, semakin banyak konsumen dan merek yang memfokuskan produk mereka pada perlindungan lingkungan, pembangunan hijau dan berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari 70,2% konsumen yang diwawancarai bahwa "produksi berkelanjutan, kesadaran lingkungan dan pengendalian etika" akan menjadi tren penting dalam perkembangan industri kecantikan.